Unggulan

Dawuk


Dari sekian banyak buku yang saya baca di pertengahan tahun ini, akhirnya ketemu juga yang seru dan bikin saya jatuh hati!

Judulnya Dawuk karya Mahfud Ikhwan. Ceritanya berawal dari sosok Warto Kemplung yang, di sebuah warung kopi, berkisah tentang Mat Dawuk—seorang “buangan” berwajah buruk rupa yang menikahi Inayah, wanita cantik tapi bengal. Pernikahan mereka justru berujung pada tragedi ketika Inayah sedang mengandung.

Karena saya ingin kalian membacanya sendiri, segitu dulu ya bocoran ceritanya. Hehe.

Latar kisah ini adalah desa fiktif bernama Rumbuk Randu. Waktunya berada di era 70–80-an. Nuansanya terasa sangat “Indonesia” dengan bumbu cerita pendekar yang punya kekuatan mistis—mulai dari bisa menghilang hingga tetap hidup meski dikeroyok.

Saya kagum dengan kemahiran Mahfud bercerita dari berbagai sudut pandang—Warto Kemplung, seorang jurnalis, hingga warga desa—dengan perpindahan yang mulus dan tidak membingungkan. Kosakatanya juga kaya sekali, sampai saya sering menemukan kata-kata yang belum pernah saya dengar sebelumnya.

Narasinya mampu membangun ketegangan yang bikin saya terus ingin tahu kelanjutannya. Ending-nya? Bikin penasaran! Saya jadi ingin baca novel Mahfud lainnya.

Tak heran buku yang meraih Kusala Sastra Khatulistiwa 2017 ini jadi salah satu favorit saya. Tebalnya pun pas, bisa selesai dibaca dalam 2–3 hari saja.

Kalau kalian sedang mencari novel Indonesia yang menarik, saya dengan senang hati merekomendasikan Dawuk.

Komentar

Postingan Populer